Selasa, 04 Juli 2017

praktikum kimia dasar larutan farmasi



LARUTAN

I.   TUJUAN
1. Mengamati kelarutan senyawa ion dan senyawa kovalen
2. Mengamati pencampuran air dengan berbagai pelarut
3. Mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan pelarutan
4. Memperlihatkan larutan lewat jenuh
5. Menentukan persentase massa dan konsentrasi molar larutan sampel
6. Menjadi terampil dalam memipet dan menguapkan larutan sampai kering.

II. TEORI
            Istilah like dissolves like merupakan asas umum dari kelarutan dimana senyawa ion larut dan polar larut dalam pelarut dan polar dan senyawa non polar larut dalam pelarut non polar.
            Air adalah pelarut polar. Air melarutkan senyawa ion seperti garam dapur, NaCl, dan senyawa polar seperti gula C12H22O11. Karbon tetrakhlorida adalah pelarut non polar karena itu karbon tetrakhlorida bukan pelarut garam atau gula. Pelarut non polar tidak dapat melarutkan senyawa ion atau senyawa polar .
            Zat cair yang larut satu sama lain disebut saling bercampur. Asas umum like dissolves like akan saling melarut dan zat cair yang non polar juga larut satu sama lain. Tetapi zat cair polar dengan zat cair non polar saling tidak bercampur, terjadi tolak menolak satu sama lain dan akan terpisah jadi dua lapisan.
            Proses pelarutan hanyalah merupakan aksi antara pelarut dengan partikel zat terlarut. Molekul-molekul pelarut menyerang partikel zat terlarut dan menyeretnya kedalam larutan. Kecepatan pelarutan tentu tergantung pada kecepatan pelarut menyerang zat terlarut. Dibagian kedua percobaan ini, kita akan mempelajari bagaimana ketiga faktor-ukuran partikel, pengadukan dan suhu-mempengaruhi kecepatan pelarutan.
            Jumlah zat terlarut dalam sejumlah larutan disebut konsentrasi. Konhsentrasi dapat dinyatakan secara kuantitatif dengan istilah encer dan pekat. Jenuh, tidak jenuh, dan lewat jenuh juga menunjukkan konsentrasi. Suatu larutan jenuh mempunyai jumlah zat terlarut maksimum yang dapat larut dalam larutan pada suhu tertentu. Larutan tidak jenuh menunjukkan konsentrasi zat terlarut dari maksimum yang dapat larut. Larutan lewat jenuh menunjukkan konsentrasi melebihi kelarutan maksimum pada suhu tertentu.
            Persen massa dan kemolaran adalah dua cara menentukan konsentrasi larutan secara kuantitatif. Konsentrasi persen massa menyatakan perbandingan antara massa zat terlarut terhadap massa larutan.
                        % Massa =  Massa zat terlarut   X 100
                                             Massa larutan
            Konsentrasi molar didefinisikan sebagai jumlah mol zat terlarut per liter larut. Konsentrasi molar juga disebut kemolaran (M) dapat dinyatakan sebagai :
                        M  =    Mol zat terlarut
                                     Liter larutan
           Larutan adalah campuran homogen (komposisinya sama), serbasama (ukuran partikel), tidak ada bidang batas antara zat pelarut dengan zat terlarut (tidak dapat dibedakan secara langsung antara zat pelarut dengan zat terlarut). Partikel-partikel penyusunannya berukuran sama (baik ion, atom,maupun molekul) dari dua zat atau lebih. Dalam larutan fase cair pelarut adalah cairan dan zat yang terlarut didalamnya disebut zat terlarut, bisa berwujud padat,cair, atau gas. Dengan demikian, larutan = pelarut + zat terlarut. Khusus untuk larutan cair maka pelarutnya adalah volume terbesar.

Ada dua reaksi dalam larutan yaitu :
a. eksoterm yaitu proses melepaskan panas dari sistem ke lingkungan, temperatur dari campuran reaksi akan naik dan energi potesial dari zat-zat kimia yang bersangkuan akan turun.
b. endoterm yaitu proses menyerap panas dari lingkungan ke sistem, temperature dari campuran reaksi akan turun dari energi potensial dari zat-zat kimia yang bersangkutan akan naik.
Larutan dapat dibagi menjadi 3 yaitu :
a.   Larutan tak jenuh yaitu larutan yang mengandung solute (zat terlarut) kurang dari yang   diperlukan untuk membuat larutan jenuh. Atau dengan kata lain, larutan yang partikel-partikelnya yang tidak tepat habis bereaksi dengan pereaksi (masih bisa melarutkan zat). larutan tak jenuh terjadi apabila hasil kali konsentrasi kecil dari Ksp berarti larutan belum jenuh (masih dapat larut).
b. Larutan jenuh yaitu larutan yang mengandung sejumlah solute yang larut dan mengandakan kesetimbangan dengan solute padatnya. Atau dengan kata lain, larutan yang partikelnya tepat habis bereaksi dengan pereaksi (za konsentrasi maksimal). Larutan jenuh terjadi apabila hasil konsentrasi ion sama dengan Ksp berarti larutan tepat jenuh.
c.  Larutan sangat jenuh (lewat jenuh) yaitu suatu larutan yang mengandung larutan lebih banyak solute daripada yang diperlukan untuk larutan jenuh. Atau dengan kata lain larutan yang tidak dapat melarutkan zat terlarut sehingga terjadi endapan,larutan sangat jenuh terjadi apabila hasil kali konsentrasi ion besar dari Ksp berarti larutan lewat jenuh.
Berdasarkan banyak sediktnya zat terlarut dibagi menjadi 2 yaitu :
a. larutan pekat yaitu mengandung relatif lebih banyak solute dibanding solvent
b. larutan encer yaitu larutan mengandung relatif lebih sedikit solute dibanding solvent.
III.  PROSEDUR PERCOBAAN
3.1  ALAT DAN BAHAN
1.      ALAT
§  Tabung reaksi 16 x 150 mL
§  Rak tabung reaksi
§  Gelas pengaduk
§  Lumpang dan palu
§  Kasa
§  Botol semprot
§  Cawan penguap
§  Gelas piala 200 ml
§  Pipet 10 ml
§  Bola karet pipet
2.      BAHAN KIMIA
§  Kalium permangganat KmnO4
§  Iod, I2
§  Heksana C6 H14
§  Kloroform CHCl3
§  Etanol
§  Heptana C7H16
§  Aseton C3H6O
§  Garam dapur NaCl
§  Natrium asetat trihidrat NaC2H3O2.3H2O
§  Larutan sampel kalium dikromat (3-5%)
3.2  PROSEDUR PERCOBAAN
A. Pelarut dan zat terlarut polar dan non polar
1. Kelarutan
Tempatkan 6 tabung reaksi kering dalam rak. Masukkan ke dalam 3 tabung 2    mL air,heksana,dan kloroform. Jatuhkan 1 kristal kalium permanganat ke dalam tabung reaksi dan kemudian kocok. Amati apakah kristal larut, sedikit larut atau tidak larut. Ulangi percobaan seperti diatas dengan menggunakan kristal iod.
2. Pencampuran
Masukkan 2 mL air ke dalam 3 buah tabung reaksi. Tambahkan 2 mLetanol ke dalam tabung pertama, heptana ke dalam tabung kedua, dan aseton ke dalam tabung ketiga. Kocok dan amati apakah saling bercampur atau tidak.      
B. Kecepatan Kelarutan
Buat sebuah penangas air sebagai berikut. Isi gelas piala sepertiganya dengan air suling. Isi 3 buah tabung reaksi sampai setengahnya dengan air suling,masukkan tabung reaksi ke dalam gelas piala yang berisi air. Panaskan gelas piala sampai airnya mendidih, kemudian matikan apinya. Pilih 4 butir kristal garam dapur dengan ukuran yang hampir sama.
1.      Isi tabung reaksi keempat dengan air suling masukkan sebutir garam diatas,   catat
Waktu sampai kristal larut.
2.      Masukkan sebutir kristal garam kedalam salah satu tabung dalam penangas air catat waktu sampai kristal larut.
3.      Masukkan sebutir kristal garam lagi ke tabung lain ke dalam penangas air, aduk terus menerus dan catat waktu sampai larut.
4.      Giling kristal garam dengan lumpang,masukkan bubuk garam ke dalam tabung yang satu lagi dalam penangas aduk dan catat waktunya.
C. Demonstrasi larutan lewat jenuh
1.    Masukkan kristal natrium asetat trihidrat ke dalam tabung reaksi sampai     serempatnya. Tambahkan air sampai tempat menutupi permukaan kristal panaskan air dalam gelas piala sampai mendidih kemudian matikan api. Masukkan tabung reaksi berisi natrium asetat ke dalam air mendidih dan aduk sampai larut. Keluarkan dari air dan dinginkan, setelah dingin tambahkan 1 butir kecil kristal natrium asetat ke dalam larutan. Setelah itu amati hasilnya.
2.    Tambahkan 20 tetes air ke dalam tabung bekas percobaan diatas. Kemudian ulangi percobaan diatas dari pemanasan, pendinginan, dan penambahan kristal kecil, amati apa yang terjadi.
D. Konsentrasi larutan kalium dikromat
1.    Timbang cawan penguap yang bersih dan kering
2.    Catat nomor kode kalium dikromat kode tugas kalium dikromat yang diberikan. Bilas pipet dengan larutan kalium dikromat kemudian pipet 10 mL larutan kalium dikromat ke dalam cawan penguap.Timbang kembali cawan bersama isinya.
3.      Keringkan larutan diatas penangas air
4.      Setelah kering lap cawan penguap sampai kering, panaskan di atas bunsen sambil memegang cawan dengan tangkrus, dinginkan dan timbang.
5.      Hitung konsentrasi persen dan kemolaran larutan.
IV. HASIL DAN PENGAMATAN
4.1 HASIL PENGAMATAN
A.    PELARUT DAN ZAT TERLARUT POLAR DAN NONPOLAR
1.    KELARUTAN ZAT PADAT/ZAT CAIR
Zat Terlarut
Pelarut
Air
Heksana
Kloroform
KmnO


I2
Larut


Tak Larut
Tak Larut


Larut
Sedikit Larut

Larut





               



2.    PENCAMPURAN ZAT CAIR
Zat Terlarut
Pelarut
Etanol
Heptana
Aseton
H2O
Bercampur
Tidak Bercampur
Bercampur






B.     KECEPATAN KELARUTAN
Suhu
Pengadukan
Ukuran Partikel
Waktu
~20oC

~100oC

~100oC
~100oC
Tidak

Tidak

Ya
Ya
Kristal

Kristal

Kristal
Bubuk
48 menit 47 detik
25 menit 27 detik
25 detik
21 detik

C.     DEMONSTRASI LARUTAN LEWAT JENUH
Pengamatan:               Percobaan 1
                                    Percobaan 2
D.    DEMONSTRASI LARUTAN KALIUM DIKROMAT
Nomor Smapel:
Volume larutan                                         : 10 ml
Massa cawan penguap + larutan               : 64,8985 g
Massa cawan penguap                              : 55,0092 g
Massa larutan                                            : 9,8893 g
Massa cawan penguap + zat terlarut         : 55,4 g
Massa zat terlarut                                      : 0,3908 g
Perhitungan percobaan
% K2Cr2O7                 =     Massa zat terlarut             x 100%
                                             Massa Larutan
                                   =    0, 3908      x 100%
                                          9,8893 =    4%
Perhitungan Konsentrasi Molar
M                   =    gr/Mr    =   gr   =   1000 ml
                    V/100 ml     Mr            10 ml
                =   0,3908   x   1 L  
                       294         0,01 L
                =   0,3908   =   0,1329 M
                       2,94
Kemolaran K2Cr2O7           =  0,1329 M
4.2   PEMBAHASAN
            Percobaan ini diawali dengan menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk praktikum serta mengecek kelengkapan alat untuk percobaan.Pada percobban kali ini yang dilakukan adalah mengamati kelarutan senyawa ion kovalen, mengamati pencampuran air dengan berbagai pelarut, mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan pelarut, memperlihatkan larutan lewat jenuh, menentukan persen massa dan konsentrasi molar larutan sampel, menjadi terlampil dalam memipet dan menguapkan larutan ssampai kering.
            Sesuai prosedur percobaan terdapat 4 tes yang akan dilakuakn., namun karena suatu hal percobaan C ditiadakan. Percobaan A menguji tentang pelarut dan zat terlarut polar dan non polar. Pada percobban 1 didapatkan bahwa kalium permanganat larut dalam air namun tidak larut dalam heksana dan kloroform, sementara iod larut dalam heksana dan larut dalam kloroform, hal ini membuktikan bahwa liked dissolves liked dimana merupakan asas umum kelarutan, dimana senyawa ion dan polar larut dalam senyawa polarnsementara senyawa non polar larut dalam pelarut non polar.
            Selanjutnya dilakukan percobaan B untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan pelarutan. Dalam hal ini sampel yang digunakan adalah garam, sementara pelarutnya air atau air suling. Tabung prtama dengan suhu 20oC, garam larut kedalam air namun dibutuhkan waktu yang sangat lama, tabung kedua dengan air yang sudah dilakukan pemanasan terlebih dahulu, begitupila dengan tabung lainya, namun ada pebedaan perlakuan dari masimg-masing tabung ini. Ada yang dibiarkan, diaduk, dan adapula yang garamnya dihaluskan menggunakan lumpang, baru kemudian dimasukan kedalam tabung reaksi dan diaduk. Tabung kedua dalam pelarutanya memakan waaktu yang cukup lama, tabung ketiga memakan waktu yang cepat, dan tabung ketiga memakan waktu yang sangat cepat untuk mrlarutkan garam. Dalam hal ini berarti suhu, pengadukan, ukuran partikel, berperan penting dalam kecepataan kelarutan sehingga ketiga poin tersebut merupakan faktor yang mempengaruhi kecepatan kelarutan.
            Percobaan terakhir adalah menghitung konsentrasi kalium dikromat pertama yang dilakukan adalah menimbang 10 ml kalium dikromat didapatkan massa larutan 9,8893, setelah itu lakukan pemanasan sampai air yang ada dalam larutan menguap semua dan menyisahkan zat terlarut yaitu kalium dikromat. Setelah didapatkan zat terlarut timbang kembali. Dalam hal ini massa zat terlarut didapatkan 0,3908. Setelah itu barulahh dapat dicari persen massanya dengan rumus  =   Massa zat terlarut       x    100%
                    Massa Larutan
Didapatkanlah hasil 4%. Kemudian dilanjutkan dengan menghitung konsentrasi molar denganrumus = M =    gr/Mr     , maka didapatkanlah hasil 0,3129 M.
                                            V/100 ml
V.  KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
§  like dissloves like merupakan asas umum kelarutan, dimana senyawa ion dan polar larut dalam pelarut polar dan senyawa non polar larut dalam pelarut non polar.
§  Kecepatan kelarutan suatu zat ditentukan oleh suhu, ukuran zat dan ada tidaknya pengadukan.
§  Konsentrasi merupakan jumlah zat terlarut dalam sejumlah larutan. Konsentrasi dapat dinyatakan secara kualitatif dengan istilah encer atau pekat
§  Larutan adalah campuran homogen (komposisi sama), serba sama (ukuran partikel), tidak ada bidang batas antara zat pelarut  dengan zat terlarut (tidak dapat dibedakan secara langsung antara zat pelaru dan zat terlarut)
§  Ada 2 reaksi dalam larutan yaitu reaksi endoterm dan reaksi eksoterm
§  Larutan dapat dibagi dalam 3 bagian yaitu larutan tak jenuh, larutan jenuh dan larutan sangat jenuh (lewat jenuh).

5.2    SARAN
§  Lakukan percobaan sesyuai dengan prosedur kerja yang ada
§  Perhatikan aturan keselamatn kerja yang telah di tetapkan agar percobaan berjalan selamat dan lancar
§  Jika terkena bahan-bahan kimia berbahaya segera hubungi asisten agar dapat dilakukan pertolongan pertama dengan segera.
§  Perhatikan arahan dan petunjuk yang disampaikan oleh asisten dosen dan dosen
§  Gunakanlah jas lab, sepatu, masker, dan sarung tangan u7ntuk menjaga dari kesalahan kerja.








DAFTAR PUSTAKA
§  Padjadmaka,A,handayana.1989.KamusKimia.Jakarta:Departemen pendidikan dan   kebudayaan.
§  Chang.raymond.2003.KimiaDasar.Jakarta:Airlangga.
§  Maria,kuswanti.1999.KimiaDasar.Airlangga
§  Tim kimia gilland ganessa.2005.Inti Sari Kimia Dasar.palembang;Gilland ganesha.
§  Triredjeki.2000.Petunjuk Kimia Dasar.surakarta:Universitas sebelas maret.
















TUGAS SEBELUM PRAKTIKUM
1.    Berikan definisi istilah berikut dengan kata-kata anda sendiri :
§  Saling bercampur adalah zat cair yang bercampur satu sama lain
§  Saling tidak bercampur adalah zat yang tidak larut satu sama lain
§  Kemolaran adalah perbandingan jumlah zat-zat terlarut dengan jumlah total zat dalam larutan (pelarut)
§  Senyawa polar adalah senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan elektron pada unsur-unsur nya.
§  Senyawa non polar adalah senyawa yang terbentuk akibat adanya ikatan antar elektron pada ubsur pembentuknya.
§  Konsentrasi persen adalah perbandingan antara massa zat terlarut dengan jumlah masa larutan
§  Kristal pancing adalah kristal yang digunakan untuk menguji kelarutan
§  Zat terlarut adalah zat yang tercampur dalam larutan
§  Zat pelarut adalah zat yang dapat menguraikan zat terlarut.
§  Larutan jenuh adalah konsentrasi zat terlarut maksimum dapat larut dalam sejumlah tertentu pelarut pada suhu tertentu.
§  Larutan lewat jenuh adalah konsentrasi zat terlarut melebihi batas maksimum yang dapat larut dalam sejumlah pelarut tertentu.
§  Larutan tak jenuh adalah konsentrasi zat terlarut kurang dari maksimum yang dapat larut dalam sejumlah pelarut tertentu.
2.    Terangkan arti like dissloves like ?
     Jawab :  Like dissloves like adealah asas umum dari kelarutan dimaa senyawa ion  dan polar larut dalam pelarut polar dan senyawa non polar larut Dalam senyawa non polar
3.    Apa maksud bila suatu kristal sedikit larut dalam pelarut ?
Jawab : Maksud dari suatu kristal sedikit larut dalam suatu pelarut adalah kristal adalah larutan lewat jenuh karena konsentrasinya zat terlarut melebihi batas maksimum yang dapat larut dalam sejumlah pelarut tertentu.
4.    Mengapa digunakan air suling dalam penangas air ?
Jawab : Karena air suling adalah pelarut polar, air melarutkan senyawa ion seperti garam (NaCl) dan senyawa polar seperti gula dan lain-lain.
5.    Mengapa diperlukan mengaduk larutan lewat jenuh sesudah pemanasan sebelum di     dinginkan. Mengapa tidak dibolehkan menggetarkan tabung bila sudah dingin ?
Jawab : karena pada saat panas, larutan lewat jenuh konsentrasinya melebihi kelarutan maksimum.
6.    Apa sumber kesalahan utama dalam menentukan kosentrasi larutan kalium dikromat ?
Jawab : Pada saat penimbangan zat, perhitungan sistematis.
7.    Aturan keselamatan mana yang perlu diperhatikan dalam percobaan ini ?
Jawab : Hati-hati pada saat melakukan pemanasan dan gunakan perlengkapan keselamatan kerja pada saat melakukan setiap percobaan. Jangan bermain-main saat melakukan percobaan.









BUNDELAN LAPORAN
PRAKTIKUM KIMIA DASAR
SEMESTER GANJIL
2015/2016

JURUSAN SI FARMASI
KELAS/SHIFT                                         : A/2
WAKTU PRAKTIKUM                          : 13.00 – 15.30
ANGGOTA KELOMPOK                      : 1. YOLANDA MUSTIKA (1504009)                            2. RIFKA ZIHNI (1504011)                     3. LARAS PRATIWI (1504
41802_74364516212_2809_n.jpg

LABORATORIUM KIMIA DASAR
SEKOLAH TINGGI FARMASI INDONESIA
YAYASAN PERINTIS
PADANG
2015

























































Tidak ada komentar:

Posting Komentar

makalah farmasi fisika stabilitas suspensi dan penilaian stabilitas suspensi

MAKALAH FARMASI FISIKA STABILITAS SUSPENSI DAN PENILAIAN STABILITAS SUSPENSI DISUSUN OLEH: 1.     ELSA RAHMADANTI (150400...